Anovulasi (termasuk sindrom polikistik ovarium/PCOS) pd wanita yg tdk responsif thd terapi dg klomifen sitrat. Stimulasi perkembangan multifolikuler pd pasien yg menjalani superovulasi melalui teknik reproduksi berbantu (TRB ) misalnya fertilisasi in vitro (IVF), gamet intra-fallopian transfer (GIFT) & zygote intra-fallopian transfer (ZIFT). Direkomendasikan utk menstimulasi perkembangan folikel pd wanita dg defisiensi LH & FSH berat.
SK Wanita dg anovulasi (termasuk PCOS) Dosis bersifat individual. Dimulai dlm waktu 7 hr pertama siklus menstruasi. Awal 75-150 IU/hr, sebaiknya ditingkatkan sebesar 37.5 atau 75 IU dg interval 7 atau 14 hr. Maks: 225 IU/hr. Inj tunggal 5000-10000 IU HCG diberikan dlm wkt 24-48 jam ssdh pemberian inj sblmnya ketika diperoleh respons terapi yg optimal. Wanita yg menjalani stimulasi ovarium utk perkembangan folikel multipel sblm dilakukan metode fertilisasi in vitro atau teknik reproduksi berbantu lainnya Superovulasi 150-225 IU yg dimulai pd hr ke 2 atau 3 siklus menstruasi, dilanjutkan hingga tercapai perkembangan folikel yg adekuat. Maks: 450 IU/hr. Lama terapi: 5-20 hr. Inj tunggal hingga dosis 10000 IU HCG diberikan 24-48 jam ssdh pemberian inj terakhir utk merangsang maturitas/pematangan folikel akhir. Wanita dg anovulasi yg disebabkan defisiensi LH & FSH berat Awal 75 IU lutropin α/hr dg 75-150 IU FSH. Dosis FSH dpt ditingkatkan ssdh 7-14 hr interval & dg peningkatan sebesar 37.5-75 IU. Durasi maks: 5 minggu. Inj tunggal 5000-10000 IU HCG diberikan 24-48 ssdh pemberian inj dosis terakhir FSH & lutropin α ketika diperoleh respons yg optimal. Sebagai alternatif, dpt dilakukan inseminasi intrauterin (IUI).
Hipersensitivitas. Tumor hipotalamus & kel pituitari; pembesaran ovarium ataukista yg tdk disebabkan oleh PCOS; perdarahan ginekologi yg tdk diketahui penyebabnya; karsinoma ovarium, uterus, atau mammaria. Kegagalan ovarium primer; malformasi organ kelamin yg tdk sesuai dg kehamilan; tumor fibroma uteri yg tdk sesuai dg kehamilan.
Pantau respons ovarium dg USG, secara tersendiri atau sebaiknya dikombinasi dg pemeriksaan kadadr estraidiol serum secara berkala. Pantau secara ketat pasien dg porfiria atau pasien dg riwayat keluarga porfiria selama terapi. Kaji infertilitas pasangan suami istri & evaluasi kondisi hipotiroid, defisiensi adrenokortikal, hiperprolaktinemia & tumor pituitari/hipotalamus sblm terapi. Pasien yg sedang menjalani stimulasi pertumbuhan folikel. Terjadi peningkatan sensitivitas ovarium ketika diberikan dg lutropin α. Tunda pemberian hCG & jangan berhubungan seksual atau gunakan metode kontrasepsi dg penghalang sekurang-kurangnya selama 4 hr jika tjd hiperstimulasi. Hentikan penggunaan jika tjd sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) berat. Risiko OHSS, kehamilan ganda, keguguran atau abortus, kehamilan ektopik, neoplasma pd sistem reproduksi, malformasi kongenital & kejadian tromboembolik. Tdk utk digunakan selama hanil. Tdk diindikasikan selama menyusui.
Kista ovarium; reaksi ringan hingga berat pd tempat inj (misalnya nyeri, kemerahan, memar, bengkak, &/atau iritasi di tempat inj); sakit kepala. OHSS ringan hingga sedang; nyeri perut & gejala-gejala pd GI spt mual, muntah, diare, kram perut, & kembung.
Tdk utk diberikan sbg campuran dg produk obat lainnya pd tempat inj yg sama kecuali lutropin α atau kombinasi lutropin α & folitropin α. Penggunaan bersama dg produk obat lainnya yg digunakan utk menstimulasi ovulasi (spt: HCG, klomifen sitrat) dpt menimbulkan respons folikel; agonis atau antagonis gonadotropin hormone-releasing hormone (GnRH) mungkin menyebabkan peningkatan jumlah dosis yg dibutuhkan utk menimbulkan respons ovarium yg adekuat.
G03GA05 - follitropin alfa ; Belongs to the class of gonadotropins. Used as ovulation stimulants.
Folisan inj 75 IU
(+ 0.5 mL amp (sterile water for inj)) 1's (Rp550,000/boks)
Sign Out
